-->

Kemdiknas Apresiasi UGM dan ITB yang Gunakan Penuh SNMPTN

Kemdiknas Apresiasi UGM dan ITB yang Gunakan Penuh SNMPTN
20 Januari 2011 | Laporan oleh ahmad_dj


Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengapresiasi Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), yang telah memutuskan untuk menerima mahasiswa baru sepenuhnya melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Menteri Nuh berharap keputusan UGM dan ITB bisa menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain. Tahun se
belumnya, sebagian besar mahasiswa baru UGM disaring melalui seleksi mandiri.

"Yang sudah mengambil 60 persen kami berterima kasih, apalagi yang mengambil lebih dari itu kami lebih sangat berterima kasih," katanya usai acara serah terima Sertifikat Angklung sebagai Warisan Budaya Nonbenda dari UNESCO, di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta Rabu (19/01).

Mendiknas mengatakan, pada dasarnya pemerintah tidak melarang jika PTN mengadakan seleksi sendiri bagi calon mahasiswanya. Pasalnya, yang diwajibkan Peraturan Pemerintah No. 66/2010 adalah sebanyak 60 persen dari jumlah mahasiswa baru diterima melalui SNMPTN. Kementerian tidak menetapkan 100 persen, karena kementerian sadar perguruan tinggi harus diberikan keleluasaan dalam menerima mahasiswanya yang menggunakan prinsip-prinsip yang ditetapkan perguruan tinggi tersebut.

"Misalkan perguruan tinggi mau mengambil anak-anak yang berpotensi olahraga, atau mereka yang berasal dari daerah-daerah khusus/terpencil, atau anak-anak nelayan, maka harus diberikan keleluasan untuk menerimanya secara khusus," katanya.

Menanggapi adanya kekhawatiran mengenai kualitas mahasiswa baru jika semuanya diterima melalui SNMPTN, Mendiknas menjamin bahwa kualitasnya akan tetap baik. "Yang mendaftar SNMPTN ada ratusan ribu, tahun ini diperkirakan 700 ribu, sedangkan yang diterima 120-150 ribu. Dari situ, orang yang 500 ribu tadi tidak semuanya (kualitasnya) jelek. Jika yang diterima itu 100 orang, antara nomor 100 dengan 101, 102, 150, itu bedanya nol koma. Itu tak ada bedanya. Kecuali kalau kapasitas 100, yang daftar 100 atau 150," katanya.

Struktur Pembiayaan
Saat ini pemerintah sedang menyiapkan struktur pembiayaan (cost structure) baru bagi perguruan tinggi untuk anggaran tahun 2012. Jika selama ini sumber pembiayaan PTN, sebagian besar berasal dari mahasiswa yaitu SPP dan sumbangan, di samping pemerintah dan masyarakat (melalui kerja sama dengan lembaga penelitian, dan industri), maka dalam struktur baru nanti sumber pembiayaan perguruan tinggi akan lebih difokuskan pada usaha pemerintah untuk mendorong adanya kerja sama antara perguruan tinggi dengan masyarakat dan industri.

"Kami sedang merampungkan, mudah-mudahan 2012 bisa menetapkan struktur baru yang lebih adil. Sekarang rata-rata paling banyak dari SPP, ke depan kami akan menggeser justru sumbangan pemerintah itu akan dikaitkan dengan penelitian, kerja sama industri, dan masyarakat yang bukan SPP," katanya.

Sebelumnya, perguruan tinggi-perguruan tinggi yang berada di daerah sering mengalami kesulitan untuk mendapatkan bantuan baik dari pemerintah maupun nonpemerintah karena harus bersaing dengan perguruan tinggi besar, dengan struktur pembiayaan yang baru nanti diharapkan semua perguruan tinggi paling tidak bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat industri yang berada di daerahnya.

"Polanya yang sekarang tidak bersaing, meskipun perguruan tinggi itu di pojok sana, dia bisa bekerja sama dengan pemerintah di pojok sana," katanya. Mengenai seperti apa bentuk kerjasama itu nanti Mendiknas mengatakan, bentuknya bisa apa saja termasuk block grant, dan sekarang sedang dituntaskan. (aline)
http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2011/1-%281%29/snmptn.aspx

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kemdiknas Apresiasi UGM dan ITB yang Gunakan Penuh SNMPTN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel