SOAL JAWAB TENTANG FILSAFAT ILMU
1. Sebutkan lima hal yanga menyebabkan filsafat itu sulit didifinisikan!
JAWAB:
Filsafat sulit didefinisikan, disebabkan hal-hal berikut.
a) Setiap orang berhak mendefinisikan filsafat sesuai dengan pengetahuan sebatas yang diketahuinya.
b) Setiap filosof memiliki pengalaman sendiri-sendiri dalam kehidupannya sehingga definisi filsafat dapat diangkatnya dari situasi dan kondisi yang berkaitan dengan kehidupan empirik para filosof itu.
c) Filsafat sering dimaknai secara luas untuk semua lingkup pengetahuan yang berakhir dengan anggapan bahwa filsafat merupakan induk ilmu pengetahuan.
d) Filsafat juga dilegalisasikan secara rasional sebagai pembuat ideologi dan keyakinan tertentu, bahkan ada yang berpandangan bahwa agama diciptakan oleh filsafat
e) Ada orang yang berbicara berbelit-belit , membingungkan orang lain, bahkan membingungkan dirinya sendiri, lalu ia mengatakan bahwa ia sedang berfilsafat.
f) Ada orang yang memberikan batasan filsafat sekadar mendudukkan filsafat sebagai objek kajian dalam ilmu pengetahuan. Padahal, filsafat berbeda dari ilmu dan berbeda pula dari pengetahuan.
g) Setiap orang yang memberikan pencerahan pemikiran dan hikmah-hikmah dianggap sebagai filosof. Dengan demikian, filosof adalah guru semua orang.
2. Frans Magnes Suseno menyatakan bahwa filsafat merupakan ilmu kritik. Coba berikan penjelasan mengenai kekritisan filsat itu dan sebutkan juga tiga pendekatan yang menunjukkan kekritisan filsat itu.
JAWAB:
* Kekritisan filsafat adalah kritis dalam arti bahwa filsafat tidak pernah puas diri, tidak pernah membiarkan sesuatu sebagai sudah selesai.
*Filsafat bersifat kritis juga dalam membangun suatu gedung teoritis, seperti yang dilakukan oleh Hegel yang merumuskan sifat dialektis yang hakiki bagi segenap filsafat sejati.
Sikap kritis filsafat ditunjukkan oleh tiga pendekatan dalam filsafat:
(1) pendekatan ontologis, (2) pendekatan epistimologis, dan (3) pendekatan aksiologis.
3. Ada dua karakteristik berpikir filsafat. Coba sebutkan dan jelaskan!
JAWAB:
Dua karakteristik berpikir filsafat:
(1) menyeluruh---> seorang ilmuwan tidak puas lagi mengenal ilmu
hanya dari sudut pandang ilmu itu sendiri; dia
ingin mengetahui hubungan suatu ilmu dengan
moral atau dengan agama, misalnya.
(2) mendasar ----> setiap ilmu yang ada diragukan kebenarannya;
kebenarannya dipertanyakan; mengapa itu benar
4. Kita mengenal dua jenis objek dalam filsafat, yaitu objek material dan objek forma. Coba jelaskan pengertiannya dan berikan contoh dari setiap objek itu.
JAWAB:
Objek materia filsafat adalah segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.
Objek forma filsafat adalah pencarian terhadap yang ada dan yang mungkin ada secara kontemplatif pada permasalahan yang tidak dapat dijangkau oleh pendekatan empiris dan observatif yang biasa berada dalam sains.
Segala sesuatu ada :
• yang ada dengan sendirinya; ada yang wajib adanya tanpa ada kemungkinan yang lain;
• yang ada (keberadaannya) disebabkan oleh keberadaan yang lain; yang tidak wajib adanya dan wajib bergantung kepada berbagai kemungkinan lain.
Secara filosofis, sesuatu yang wajib ada adalah wujud dari keberadaan yang ada dengan sendirinya dan tidak berada dengan sendirinya.
Ada yang tergambarkan oleh pancaindera: langit, bintang, bulan, matahari, bumi, manusia, dan gunung-gunung.
• Ada yang tidak tampak oleh pancaindera: Sang Pencipta alam.
MANUSIA, dilihat dari segi kedudukannya di muka bumi serta perannya dan fungsinya sebagai anggota masyarakat, merupakan OBJEK MATERIA FILSAFAT.
NASIB DAN TAKDIR, JODOH DAN REZEKI, UMUR DAN MASA DEPAN manusia merupakan OBJEK FORMA FILSAFAT.
Oleh karena itu, jawaban filosofis terhadap masalah-masalah ini murni mengandalkan logika, tanpa menghiraukan kebenaran obserfatif yang ditemukan oleh sains.
5. Struktur filsafat adalah cara kerja filsafat dalam mencari kebenaran. Coba sebutkan cara kerja filsafat yang dimaksud itu.
JAWAB:
Struktur filsafat adalah cara kerja filsafat dalam mencari kebenaran.
Cara kerja tersebut adalah sebagai berikut:
1) menjadikan rasio sebagai alat utama untuk menemukan kebenaran;
2) merasionalkan segala sesuatua yang ada dan yang mungkin ada dengan cara berpikir mendalam, logis, dan rasional;
3) menjadikan semua objek ilmu pengetahuan sebagai objek materia filsafat , tetapi cara kerjanya tidak mengenal kata akhir sebuah kebenaran karena kebenaran telah terbukti;
4) kebenaran yang bersifat observatif dan empiris bagi filsafat merupakan langkah awal menuju pencarian kebenaran hakiki;
5) cara kerja rasio yang sistematis, radikal, dan spekulatif;
6) objek kajian filsafat tidak sebatas pada sesuatu yang alamiah, bahkan sesuatu yang sebenarnya Zat yang menciptakan alam, yang tidak bersifat alamiah, yakni Tuhan, tak segan-segan dijadikan bahan perdebatan dan perbincangan filsafat.
Struktur filsafat yang mengikuti TIGA PARADIGMA UTAMA (ontologi, epistimologi, dan aksiologi) merupakan upaya filsafat untuk memberikan jawaban atas berbagai keraguan manusia terhadap kebenaran tentang segala yang tampak, bahkan yang nyatanya tidak tampak:
a. setiap hakikat pengetahuan dikaji secara ONTOLOGIS,
b. setiap sumber pengetahuan dikaji secara EPISTIMOLOIS,
c. setiap manfaat atau fungsi pengatahuan dikaji secara AKSIOLOGIS.
6. Menurut Yahya S.Praja; ada tiga jenis metode filsafat. Coba sebutkan dan jelaskan ketiga jenis metode itu.
JAWAB;
Menurut Yuhaya S. Pradja (1997), ada TIGA jenis metode filsafat:
(1) Metode DEDUKSI: metode berpikir yang cara penarikan kesimpulan
dari prinsip-prinsip umum, kemudian diterapkan pada sesuatu yang
bersifat khusus.
(2) Metode INDUKSI: metode berpikir yang cara penarikan kesimpulan
dari prinsip -prinsip khusus, kemudian diterapkan pada sesuatu yang
bersifat umum.
(3) Metode DIALEKTIKA: metode berpikir yang penarikan simpulan
melalui tiga jenjang: TESIS, ANTITESIS, dan SINTESIS.
(Metode ini digunakan oleh G.W.E. Hegel (1770--1831 M): paham yang
dianut adalah mengikuti dinamika pikiran dan realitas.
7. Didalam pembicaraan mengenai metode filsafat, ada yang disebut metode intuisi yang digunakan Platinus pada zamannya. Metode itu, secara garis besar, dibedakan atas dua bentuk , yaitu intuisi indriawi dan intuisi intelektual. Coba jelaskan apa yang Anda ketahui tentang berbagai hal yang menyangkut kedua bentuk intuisi itu.
JAWAB:
Secara garis besar, intuisi dapat dibedakan atas dua bentuk;
1. Intuisi Indrawi
- terdapat pada manusia dan binatang, tetapi pada manusia lebih
sempurna;
- intuisi pada awalnya bermakna 'kemampuan melihat', tetapi beberapa
alat indra lain juga memiliki intuisi dengan caranya sendiri-sendiri.
- secara lebih sempurna, intuisi merupakan persepsi langsung sehingga
imajinasi dapat digolongkan pada intuisi sepanjang imajinasi itu
tersusun atas unsur-unsur intuitif, murni indrawi;
- intuisi indrawi dan imajinasi sangat signifikan dalam kehidupan
karena secara lebih luas hampir semua pemikiran yang rasional pun,
pada dasarnya, berakar secara kontinu dari intuisi.
2. Intuisi Intelektual
- Intuisi ini hanya terdapat pada orang yang memiliki kemampuan rasional atau intelektual tinggi.
- Proses aktivitas intuisi intelektual berlangsung ketika orang tersebut melakukan kontemplasi untuk mendekatkan dirinya kepada intelektual agen (Yang Mahakuasa).
- Upaya yang dilakukannya berupa perenungan yang sangat dalam sehingga intelektualnya mampu berkomunikasi dengan intelektual agen. Ketika intelektual orang tersebut telah bersatu dengan intelektual agen, orang yang memiliki rohani sempurna (al-insan al-kamil) itu telah memperoleh inspirasi-inpirasi yang tidak mungkin diperoleh orang biasa.
- Intuisi intelektual disebut juga intuisi mistik atau intuisi spiritual.
- Intuisi intelektual dapat diperoleh dengan cara mendekatkan diri (ber- mujahadah) melalui berbagai maqam (tobat, wara, zuhud, qanaah, sabar) dengan pemilik inspirasi (Yang Mahakuasa). Dalam kondisi seperti ini, biasanya orang tersebut mengalami ekstase, suatu kondisi saat ia merasakan kenikmatan dan keindahan yang sangat sempurna.
8. Apakah yang sebenarnya tujuan metodologi filsafat itu. Coba jelaskan.
JAWAB:
TUJUAN metodologi filsafat itu, anatara lain, sebagai berikut:
(1) memperlihatkan cara kerja filsafat dalam memikirkan objek materia
dan objek forma dengan tiga pendekatan utama: ontologi,
epistimologi, dan aksiologi;
(2) memperlihatkan cara kerja filosof dalam menggunakan filsafat
sebagai metode berpikir sistematis, logis, kontemplatif, dan radikal:
ada yang bertolak dari "keraguan", menggunakan pendekatan
filsifikasi (mengetahui kelemahan-kelemahan atau kesalahan
berpikir) dan lain sebagainya.
0 Response to "SOAL JAWAB TENTANG FILSAFAT ILMU"
Post a Comment