Budiyono Dion. Pena Guru Menulis.
TRILOGI NASIHAT RASULULLAH
TENTANG SELAMAT DUNIA-AKHIRAT
عن عُقْبَة بن عامر رضي الله عنه قال: قلت: يا رسول الله ما النَّجَاة؟ قال: «أَمْسِكْ عليك لِسَانَكَ، وَلْيَسَعْكَ بَيتُك، وابْكِ على خَطِيئَتِكَ».
[صحيح] - [رواه الترمذي وأحمد]
Keselamatan di akhirat adalah dambaan setiap Muslim. Dunia adalah ladang ujian, dan akhirat adalah tempat pembalasan yang kekal. Rasulullah Saw. memberikan panduan ringkas namun mendalam tentang tiga langkah keselamatan yang dapat menjadi bekal untuk menghadapi hari pembalasan.
Uqbah bin Amir ra. berkata, "Aku bertanya, Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu?" Beliau bersabda,
"Jagalah lisanmu, jadikanlah rumahmu terasa luas olehmu dan menangislah karena kesalahanmu!" (HR. Tirmidzi).
Hadis tersebut berisi Trilogi nasihat Rasulullah tentang Keselamatan hidup di dunia dan Akhirat, Nasihat Bijak dari Nabi Muhammad Saw., tersebut adalah; 1) Jagalah Lisanmu, 2) jadikanlah rumahmu terasa luas olehmu, dan 3) menangislah karena kesalahanmu.
1. Jagalah Lisanmu
“Jagalah lisanmu...”
Lisan adalah anggota tubuh kecil yang dampaknya besar. Banyak orang tergelincir ke dalam neraka bukan karena kekurangan ibadah, tetapi karena tidak menjaga ucapannya: ghibah, fitnah, dusta, debat kusir, hingga menyakiti hati orang lain.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua janggutnya (lisannya) dan apa yang ada di antara dua pahanya (kemaluannya), maka aku menjamin untuknya surga.” (HR. Bukhari)
Menjaga lisan adalah kunci keselamatan yang pertama. Orang yang selamat di akhirat adalah mereka yang mampu menahan diri dari ucapan yang sia-sia, menyakitkan, atau berdosa.
Menjaga lisan berarti berbicara dengan bijak dan berhati-hati dalam setiap ucapan yang keluar dari mulut kita. Lisan yang tidak terjaga dapat menyebabkan fitnah, menyakiti perasaan orang lain, dan menimbulkan berbagai macam dosa.
Allah Swt. berfirman:
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)
“Tidak ada suatu kata yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (Qaf/QS.50:18).
Tidak ada suatu kalimat pun yang dikatakannya, yang mengandung kebaikan maupun kejahatan, melainkan ada malaikat yang selalu mengawasinya dan mencatatnya; tiada suatu kalimat pun yang tertinggal, dan tiada suatu gerakan pun yang tidak tercatat olehnya.
2. Jadikanlah Rumahmu Terasa Luas Olehmu
Rumah adalah tempat berlindung dan tempat yang seharusnya memberikan rasa aman dan nyaman. Rasulullah Saw. menasihati agar kita merasa nyaman di rumah, yang bisa berarti menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh cinta dalam keluarga.
Jadikanlah rumahmu terasa luas olehmu, Yakni, hendaknya seseorang tetap berada di rumahnya dan tidak keluar darinya kecuali untuk suatu kepentingan mendesak dan janganlah ia resah untuk duduk di rumah. Justru ia harus menjadikan hal itu seperti harta rampasan perang. Sebab, hal itu menjadi penyebab keselamatan dari kejahatan dan fitnah.
Implementasi dalam kehidupan sehari-hari bisa dalam bentuk;
1) membangun keharmonisan keluarga.
2) Mengatur Rumah dengan Baik.
3) Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga.
3. Menangislah Karena Kesalahanmu
“...dan menangislah karena kesalahanmu!”
Menangisi dosa adalah tanda taubat yang tulus dan hati yang hidup. Air mata penyesalan adalah simbol kelembutan hati dan kesadaran akan kesalahan yang pernah dilakukan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan masuk neraka orang yang menangis karena takut kepada Allah.”
(HR. Tirmidzi)
Trilogi ini ditutup dengan introspeksi: bukan hanya menjaga sikap lahiriah, tapi juga memperbaiki hati secara batiniah. Menangis karena dosa menunjukkan bahwa seseorang benar-benar ingin berubah dan mendekat kepada Allah.
Menangis karena kesalahan adalah bentuk penyesalan yang tulus atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Penyesalan ini menunjukkan kesadaran dan keinginan untuk bertaubat serta memperbaiki diri. Allah Swt. mencintai hambaNya yang bertaubat dan menyesali dosa-dosanya.
Firman Allah Swt.
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53)
“Katakanlah,(Muhammad), "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” (Az Zumar/QS.39:53)
Allah Swt. menyeru kepada segenap para pendurhaka dari kalangan orang-orang kafir dan lain-lainnya agar bertobat dan kembali kepadaNya.
Implementasinya kedalam Kehidupan Sehari-hari dapat berupa:
a. Muhasabah (Introspeksi Diri)
b. Bertaubat dengan Sungguh-sungguh
c. Memperbaiki Diri
d.
e.
Trilogi keselamatan hidup di dunia dan akhirat yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. melalui nasihat ini adalah pedoman berharga bagi setiap Muslim. Menjaga lisan, merasa nyaman di rumah, dan menangis karena kesalahan adalah tiga kunci utama untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Dengan mengamalkan nasihat ini, kita akan lebih dekat kepada Allah Swt. dan menjalani kehidupan yang penuh berkah serta rahmat-Nya. Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang selamat di dunia dan akhirat. Amin.
Hadis ini mengajarkan tiga pilar keselamatan sebagai bekal utama menuju keselamatan hidup di dunia dan akhirat, yaitu: 1) Kendalikan lisan, karena ia bisa menyelamatkan atau menyesatkan. 2) Ciptakan rumah sebagai tempat yang membuat kita betah, sebagai benteng moral dan iman. 3) Tangisilah kesalahan, karena penyesalan adalah gerbang menuju taubat dan ampunan Allah. Dalam kehidupan yang penuh godaan dan fitnah ini, tiga nasihat Nabi Saw. ini sangat relevan sebagai pedoman harian. Dengan menjaganya, insyaAllah, kita akan lebih dekat dengan ridha Allah dan keselamatan di akhirat.
*****
0 Response to "TRILOGI NASIHAT RASULULLAH TENTANG SELAMAT DUNIA-AKHIRAT"
Post a Comment