Budiyono Dion. Pena Guru Menulis.

TRILOGI AMALAN YANG MENGALIR ABADI PAHALANYA
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Sebuah Hadis yang memuat tiga amalan (Trilogi) yang mengalir pahalanya sepanjang massa ibarat dapat memanjangkan usia. Hadis yang dimaksud adalah seperti Sabda Rasulullah berikut.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim)
Tiga amalan yang terkandung dalam hadits tersebut, yaitu; 1) sedekah jariyah, 2) Ilmu yang bermanfaat, 3) anak sholeh yang selalu mendoakan orang tuanya. Ketiga amalan itu terus mengalir pahalanya walaupun yang beramal sudah meninggal dunia.
1. Sedekah Jariyah
Sedekah jariyah adalah wakaf kebaikan yang tidak lekang oleh waktu. Sedekah jariyah adalah sedekah yang manfaatnya terus dirasakan walaupun orang yang memberi sedekah telah meninggal dunia.
Contoh sedekah jariyah; wakaf tanah untuk masjid, pembangunan sumur bor, atau mencetak mushaf Al-Qur’an, dan lain-lain. Setiap orang yang mengambil manfaat dari sedekah jariyah tersebut, maka mengalirlah pahala kepada pemberi sedekah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang membuat sumur, maka mengalirlah pahalanya selama diminum darinya oleh manusia, jin, dan binatang.” (HR. Ahmad).
Hadis ini menggambarkan betapa luasnya jangkauan pahala sedekah jariyah. Maka selayaknyalah kita niatkanlah setiap sedekah jariyah dengan ketulusan dan keikhlasan. mengingat amal jariyah yang pahalanya terus mengalir hingga hari akhir.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasalllam menyebutkan tujuh perkara yang akan tetap mengalir pahalanya, meskipun seorang hamba sudah berada di dalam kubur setelah kematian menjemputnya. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Ada tujuh amalan yang akan mengalir pahalanya bagi seorang hamba, meskipun ia berbaring di lubang kuburan setelah meninggal: (1) mengajarkan ilmu, (2) mengalirkan air sungai, (3) membuat sumur, (4) menanam kurma, (5) membangun masjid, (6) membagikan mushaf Al-Qur’an, atau (7) meninggalkan anak yang akan memintakan ampun baginya setelah ia meninggal. “ (HR. Al-Bazzar. Dinilai hasan oleh Al-Albani)
Sungguh mulianya amal-amal itu. Kita mesti tidak ingin ketinggalan mengamalkan amalan yang mulia itu. Kita ingin memiliki andil bagian dalam mengamalkannya selama hidup di dunia ini. Maka kita harus ber-fastabiqul khairat, bersegera dan bersemangat dalam mengamalkannya sebelum datangnya ajal. Berikut praktik dan penjelasan mengenai tujuh amalan tersebut, kecuali tentang mengajarkan ilmu dan meninggalkan anak yang akan memintakan ampun baginya setelah ia meninggal yang dijelaskan di bagian amalan, menebar ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shalih.
2. Menebar Ilmu yang Bermanfaat
Menyebarkan ilmu yang bermanfaat adalah menjadi bekal abadi untuk generasi berikutnya. Menuntut ilmu dan menyebarkan ilmu adalah amalan yang pahalanya terus mengalir dan menjadi bekal abadi bagi generasi berikutnya. Ilmu yang bermanfaat tidak hanya terbatas pada ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan yang berguna bagi kehidupan orang banyak.
Menjadi dokter yang mengabdikan diri di daerah terpencil, misalnya, merupakan amal jariyah yang terus memberikan manfaat dan pahala bagi pelakunya. Menulis buku berisi pengetahuan berharga, menciptakan teknologi yang memudahkan hidup orang lain, atau bahkan mengajar anak mengaji di surau – semua itu termasuk dalam amalan jariyah ilmu yang pahalanya terus mengalir.
Sebagai umat Muslim, kita bisa berkontribusi dalam ranah ini dengan berbagai cara. Rajinlah belajar ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Ikuti kajian-kajian keislaman, kursus keterampilan, atau berbagi ilmu kepada orang lain. Jika memiliki keahlian tertentu, manfaatkanlah untuk memberikan pelatihan atau mentoring kepada yang membutuhkan. Dengan demikian, kita turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menuai pahala abadi.
3. Anak Sholeh yang Mendoakan Orang Tua
Mendidik anak menjadi generasi sholeh adalah investasi akhirat yang luar biasa. Doa anak yang sholeh untuk orang tuanya akan terus mengalirkan pahala meski orang tua sudah tiada. Dalam mendidik anak, orang tua harus bisa menjadi teladan yang baik, menanamkan nilai-nilai Islam, dan senantiasa mendoakan kebaikan untuk anak-anaknya.
Mendidik anak sholeh bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, keikhlasan, dan bimbingan yang tepat. Orang tua harus bisa menjadi role model yang baik bagi anak-anaknya. Ajarkan mereka nilai-nilai Islam seperti shalat, puasa, zakat, dan lain sebagainya. Bekali mereka dengan ilmu agama dan pengetahuan yang mumpuni agar mereka bisa menjadi generasi Qur’ani yang membawa manfaat bagi agama dan bangsa.
Dengan mendidik anak menjadi sholeh, orang tua tidak hanya menyiapkan masa depan mereka di dunia, tetapi juga di akhirat. Doa anak yang sholeh untuk orang tua adalah salah satu bentuk amalan jariyah yang pahalanya terus mengalir.
Beramal dengan ikhlas dan konsisten akan menuai pahala yang mengalir abadi. Mengamalkan trilogi amalan ini secara ikhlas dan konsisten, insya Allah pahala akan terus mengalir hingga Yaumil Akhir. Jadikanlah hidup ini sebagai ladang amal untuk menuai pahala abadi. Semoga kita termasuk hamba Allah yang senantiasa beramal shalih dan meninggalkan jejak kebaikan yang bermanfaat.
Hadits ini menjadi pengingat kuat bahwa meski hidup di dunia terbatas, namun ada tiga jalan abadi yang memungkinkan pahala terus mengalir; 1) Sedekah jariyah: kebaikan yang ditinggalkan dalam bentuk manfaat nyata. 2) Ilmu yang dimanfaatkan: warisan intelektual dan spiritual yang terus diamalkan. 3) Doa anak sholeh – hasil pendidikan dan keteladanan yang tak pernah putus.
Kematian bukan akhir dari amal, jika seseorang meninggalkan jejak kebaikan yang terus memberi manfaat. Oleh karena itu, kita siapkan bekal abadi ini sejak sekarang. Bangun amal jariyah, sebarkan ilmu yang bermanfaat, dan didik anak-anak agar menjadi insan sholeh dan sholehah. Ketika tangan kita sudah tidak lagi mampu berbuat di dunia, pahala dari amal-amal ini akan tetap mengalir menuju catatan amal kita, menghidupkan harapan di alam kubur, dan menjadi cahaya di akhirat nanti.
*****
0 Response to "TRILOGI AMALAN YANG MENGALIR ABADI PAHALANYA"
Post a Comment