Budiyono Dion. Pena Guru Menulis.
TRILOGI JALAN MENUJU SURGA
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيْقاً يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْماً سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقاً إِلَى الجَنَّةِ.
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بهِ نَسَبُهُ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ بِهَذَا اللَّفْظِ.
Tujuan hidup manusia adalah menjadi pribadi yang bertakwa. Surga adalah balasan bagi orang yang bertakwa dan menjadi tujuan akhir tertinggi bagi setiap Muslim. Namun jalan ke sana bukan hanya diisi oleh ibadah ritual, tetapi juga oleh upaya pencarian ilmu, kebersamaan dalam kebaikan, dan keikhlasan amal. Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah Saw. merangkum tiga unsur penting yang menjadi pembuka jalan menuju surga. Rasulullah bersabda.
“Barang siapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca kitab Allah dan mempelajarinya bersama-sama, melainkan ketenangan akan turun kepada mereka, rahmat akan meliputi mereka, para malaikat akan mengelilingi mereka, dan Allah akan menyebut mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nya. Barang siapa yang diperlambat oleh amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya.”(HR. Muslim)
Berdasarkan hadits tersebut, tampak tiga jalan utama yang menjadi sarana kemudahan menuju surga. Inilah Trilogi Jalan Menuju Surga yang meliputi; 1) Meniti Jalan Ilmu, 2) Berkumpul di Rumah Allah membaca dan mempelajari Alquran, 3) Ikhlas beramal tidak sekedar Keturunan
1. Meniti Jalan Ilmu
Bagian pertama dari hadits ini menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah jalan menuju surga. Ilmu yang dimaksud adalah ilmu agama yang membimbing seseorang kepada kebenaran dan amal shaleh.
Rasulullah SAW tidak mengatakan, "Barang siapa yang sudah berilmu", tetapi "meniti jalan", artinya siapa pun yang sedang dalam proses mencari ilmu, meski masih awal, sudah mendapat keutamaan ini.
Manfaat ilmu; 1) Membedakan antara yang haq dan yang batil, 2) Menghindarkan diri dari kesesatan, 3) Menuntun kepada amal yang benar.
Menuntut ilmu bukan sekadar kegiatan intelektual, tapi bentuk ibadah yang bernilai tinggi di sisi Allah Swt.
Islam adalah syarat untuk mendapatkan keselamatan di sisi Allah Swt., sementara Islam tidak terlaksana kecuali dengan ilmu, karena seseorang tidak bisa mengenal Allah kecuali dengan ilmu. Pendek kata, ilmu adalah jalan yang paling pendek yang bisa mengantarkan seseorang kepada Allah Swt. sehingga Rasulullah menyebut menuntut ilmu adalah jalan menuju surga.
“Dan barang siapa meniti jalan untuk memperoleh ilmu, maka Allah akan memberikan kemudahan baginya menuju surga..." (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Berkumpul di Rumah Allah Membaca dan Mempelajari Alquran,
Bagian kedua dari hadits menyoroti keutamaan kebersamaan dalam ibadah dan ilmu, khususnya berkumpul di masjid untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an.
Membaca dan mempelajari Alqur'an adalah salah satu cara yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan kemudahan jalan menuju surga.
Membaca dan mempelajari Alqur'an memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan; 1) ketenangan hati (sakinah), 2) rahmat dari Allah, dan 3) perlindungan dari malaikat (kepada majlis ilmu).
Alqur'an adalah petunjuk hidup yang penuh hikmah dan bimbingan, serta merupakan sumber utama ajaran Islam.
Aktivitas di Rumah Allah, berkumpul di masjid untuk membaca dan mempelajari Alqur'an meningkatkan ikatan sosial antar umat Islam dan memperdalam pemahaman agama. Aktivitas ini juga menjadi sarana untuk mendapatkan rahmat dan ketenangan dari Allah, serta mendapatkan pujian di hadapan malaikat.
Alqur'an adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Dengan memahami dan mengamalkan ajaran Alqur'an, seseorang dapat memperbaiki kualitas hidupnya dan memperkuat hubungannya dengan Allah.
Sebaik-baik zikir kepada Allah adalah dengan membaca A1-Qur’an. karena di samping berupa zikir, di dalam Al-Qur’an terdapat penjelasan mengenai berbagai hukum Allah, penjelasan herbagai masalah yang harus dipegang teguh oleh seorang muslim atau yang harus dijauhi, sehingga ia bisa menjadikan itu semua sebagai acuan untuk melangkah agar bisa mendapatkan kebahagiaan yang hakiki.
Allah Swt. berfirman,
بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ وَأَنزلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نزلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (44)
“Dan Kami turunkan kepadamu Al-Qur’an, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.” (An-Nahl/QS.16:44).
Baca juga: QS. Yasin/QS.36:69, Shad/QS.38: 49, Al-Qam/QS.54:17.
Tempat yang paling baik untuk berzikir kepada Allah atau untuk membaca Al-Qur’an atau mengajarkan ilmu adalah di masjid. Karena masjid adalah rumah Allah. Cara memakmurkan masjid adalah dengan ilmu (belajar-mengajar), dan zikir, di samping juga dengan berbagai ibadah lainnya, shalat, iktikaf dan lain sebagainya.
Hal ini menunjukkan bahwa jalan ke surga bukan hanya individual, tetapi juga kolektif, dengan bersama-sama membentuk lingkungan yang penuh dengan dzikir, pembelajaran, dan semangat ukhuwah.
3. Ikhlas Beramal Nasab tidak Menjamin Keselamatan
Bagian akhir Hadits ini mengandung peringatan tegas, yaitu
“Barang siapa yang diperlambat oleh amalnya, maka nasabnya tidak akan mempercepatnya.”
Kemuliaan nasab atau keturunan tidak akan bermanfaat jika amal seseorang tidak cukup untuk mendekatkannya kepada Allah. Sebaliknya, siapa pun yang ikhlas dan beramal sesuai tuntunan, meskipun bukan dari keturunan terhormat, tetap memiliki peluang besar menuju surga.
Ini menegaskan prinsip Islam; kualitas amal lebih penting daripada status sosial atau garis keturunan.
Menyempurnakan amal adalah langkah penting dalam mencapai surga dan mendapatkan kemudahan di dunia dan akhirat.
Menyempurnakan amal berarti melakukan amalan dengan kualitas yang terbaik, sesuai dengan tuntunan agama dan dengan niat yang ikhlas. Amal yang baik dan diterima oleh Allah adalah amal yang dilakukan dengan penuh kesungguhan dan mengikuti sunnah Nabi Saw.
Keutamaan Amal yang Ikhlas: Amal yang disertai dengan niat ikhlas dan sesuai dengan syariat Islam akan mendapatkan balasan yang besar dari Allah. Menyempurnakan amal berarti memperhatikan setiap detail dalam pelaksanaan ibadah, dari segi tata cara hingga niat.
Ajaran Islam adalah ajaran yang manusiawi dan adil. Islam telah menegaskan bahwa manusia di hadapan Allah adalah sama. Semua tercipta dari Adam, tidak ada perbedaan antara kulit putih dan kulit hitam, tidak ada kelebihan bagi orang arab terhadap bangsa lainnya dan tidak ada perbedaan antara yang dilahirkan dari keturunan ningrat atau lahir dari rakyat jelata.
Allah Swt. berfirman,
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak...” (An-Nisa’/QS.4:1).
Ini semua adalah keadilan Allah Swt. karena menjadikan ketakwaan sebagai ukuran mulia tidaknya seseorang, tanpa memandang dari mana ia dilahirkan.
*****
0 Response to "TRILOGI JALAN MENUJU SURGA"
Post a Comment