navi Meniti Jalan Titian Waktu Tak Boleh Merugi - PENA GURU MENULIS -->

Meniti Jalan Titian Waktu Tak Boleh Merugi

Budiyono Dion. Pena Guru Menulis.



Meniti Jalan Titian Waktu Tak Boleh Merugi

Refleksi Tahun Baru 1447 H

 

Waktu terus bergulir. Tahun berganti, kini kita memasuki 1447 Hijriyah. Di setiap awal tahun hijriyah, umat Islam diajak untuk merenung: sudah sejauh mana perjalanan hidup ini kita isi dengan nilai-nilai iman, amal shalih, dan upaya menegakkan kebenaran? Salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an yang sangat relevan untuk menjadi bahan renungan adalah Surah Al-‘Ashr.

Allah SWT berfirman:

وَالْعَصْرِ ۝ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ۝ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Demi masa. Sungguh, manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal shalih, serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr [103]: 1-3)

Ibnu Katsir dalam buku tafsirnya disebutkan, Allah bersumpah dengan waktu (masa) untuk menunjukkan betapa berharganya waktu dalam kehidupan manusia. Setiap detik yang berlalu tidak akan pernah kembali. Manusia pada dasarnya dalam keadaan rugi karena umur mereka habis tanpa bekal, kecuali mereka yang:

1.    Beriman: Meyakini Allah dan Rasul-Nya, serta mengimani ajaran Islam dengan sepenuh hati.

2.    Beramal shalih: Mempraktikkan iman tersebut dalam tindakan nyata, baik dalam hubungan dengan Allah maupun sesama manusia.

3.    Saling menasihati dalam kebenaran: Mengajak kepada kebenaran, menyeru untuk taat kepada Allah dan menjauhi maksiat.

4.    Saling menasihati dalam kesabaran: Mengajak untuk tegar menghadapi ujian dan tetap istiqamah di jalan Allah.

Imam Syafi’i bahkan pernah mengatakan bahwa Surah Al-‘Ashr sudah cukup sebagai pedoman hidup manusia andai mereka merenunginya dengan sungguh-sungguh.

Kini kita memasuki tahun baru 1447 Hijiriyah, kita merenungi sejenak perjalan hidup kita hingga saat ini. Dalam konteks kekinian, Surah Al-‘Ashr mengingatkan kita akan tantangan umat Islam di era modern. Arus informasi yang begitu deras, gaya hidup materialistis, hedonisme, dan godaan dunia maya sering kali menjebak kita dalam kelalaian. Waktu terbuang percuma untuk hal yang sia-sia: scroll media sosial tanpa tujuan, perdebatan kosong, atau mengejar popularitas semu.

Karena itu, meniti jalan kehidupan dengan iman, amal shalih, dan menasihati dalam kebenaran menjadi semakin penting. Tahun baru hijriyah bukan hanya momentum seremonial, tetapi ajakan untuk:

  • Memperbarui iman. Menambah ilmu agama, memperkuat tauhid, dan memperbaiki akhlak.
  • Memperbanyak amal shalih. Bukan hanya ibadah mahdhah (shalat, puasa, zakat) tapi juga amal sosial: berbagi, peduli lingkungan, menolong sesama.
  • Aktif menasihati dalam kebenaran. Menggunakan media sosial untuk dakwah positif, mengingatkan diri dan orang lain akan nilai Islam dengan cara bijak, tanpa provokasi.
  • Saling menguatkan dalam kesabaran. Tidak mudah putus asa menghadapi fitnah zaman, tetap sabar dalam perjuangan menegakkan Islam dalam diri, keluarga, dan masyarakat.

Menjadi Generasi yang tidak merugi. Di awal 1447 H ini, mari kita tetapkan niat: jangan biarkan waktu kita habis tanpa makna. Mari jalani hari-hari kita dengan iman yang terus bertumbuh, amal shalih yang terus bertambah, serta keberanian menegakkan kebenaran di tengah arus zaman. Jangan biarkan diri kita menjadi bagian dari manusia yang disebut Allah “benar-benar dalam kerugian.”

Semoga setiap langkah kita di tahun ini diberkahi, dan setiap detik kita menjadi ladang pahala yang kelak akan menolong kita di hadapan Allah SWT. Aamiin.

*****

Cawas, 1 Muharam 1447 H

              27 Juni 2025



Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Meniti Jalan Titian Waktu Tak Boleh Merugi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel