-->

Masih Ada Harapan yang Tersisa dari Ajang OSN 2010

Masih Ada Harapan yang Tersisa dari Ajang OSN 2010 Oleh : Diyono Adhi Budiyono Olimpiade Sains Nasional ( OSN ) 2010 ke-9 di selenggarakan di Medan. Ajang adu kemampuan sains siswa SMA se Indonesia ini berlangsung satu minggu, dari tanggal, 1 hingga 7 Agustus 2010. Masih ada harapan yang tersisa di hati masyarakat, bangsa negeri ini pada para peserta : Akankah masa depan Indonesia ada di tangan mereka? Sudah berapa banyak siswa yang dilahirkan dari ajang OSN ini yang menjadi juara setelah sembilan kali diselenggarakan. Sudah berapa banyak peserta yang mengikutinya. Karena, walaupun para peserta yang tidak meraih juara, mereka pun sebenarnya anak-anak pilihan di tingkat daerahnya. Peserta OSN 2010 yang di gelar di Medan ini saja mencapai 872 Siswa SMA yang telah melalui seleksi yang ketat di tingkat kota/kabupaten dan propinsinya masing-masing. Kemana perginya mereka, para peserta dan peraih medali dan penghargaan nasional bahkan internasional di ajang olimpiade sains setelah mereka merampungkan studinya ? Kita telah banyak melahirkan dan mencatat pelajar dan mahasiswa kita yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Di tahun 2010 ini saja kita banyak mencatat pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berhasil bersaing dan meraih medali serta penghargaan di tingkat internasional. Diantaranya adalah ; Tim Indonesia yang terdiri dari siswa sekolah dasar (SD) berhasil meraih medali emas kategori beregu dan medali perak individu pada ajang '13th Po Leung Kuk Primary Mathematics Wold Contest (PMWC)' di Hongkong. Di ajang 17th International Mathematics Competition (IMC) yang digelar American University in Bulgaria di Kota Blagoevgrad, Bulgaria, 24-30 Juli 2010, Indonesia mengirimkan tujuh mahasiswa. Selain meraih emas, ketujuh mahasiswa tersebut mendapatkan penghargaan. Padahal kompetisi matematika terbesar ini diikuti oleh 392 mahasiswa dari 40 negara, dan Indonesia mampu meraih prestasi tertinggi. Di ajang 4th International Environmental Project Olympiad-EUROASIA (INEPO-EUROASIA) 2010 di Baku, Azerbaijan, Ketiga pelajar Indonesia yang dikirim juga menjadi yang terbaik dari 36 pelajar negara lainnya. Olimpiade Fisika yang diselenggarakan di Zagreb, Kroasia, 17-25 Juli 2010 lalu, tim Olimpiade Indonesia mengirimkan lima orang siswa yang seluruhnya berhasil meraih medali. Padahal, olimpiade tahun ini diikuti oleh lebih banyak Negara, yaitu ada 82 negara dengan jumlah peserta sekitar 376 siswa. Dan masih banyak lagi catatan prestasi pelajar dan mahasiswa kita hingga saat ini di kancah dunia. Semestinyalah pemerintah memberikan apresiasi kepada para peserta dan peraih juara di tingkat nasional maupun internasional dalam bentuk beasiswa. Beasiswa diberikan tidak hanya untuk menyelesaikan studi tingkat di atasnya. Tetapi diberikannya untuk menyelesaian studi hingga pada jenjang yang paling tinggi. Semestinyalah pemerintah bertanggung jawab kepada mereka atas pendidikannya hingga selesai pada jenjang yang paling tinggi, baik pada pendidikan dalam maupun luar negeri sesuai dengan keahlian dan kebutuhan negara. Mereka hendaknya diberikan penjaminan semacam ikatan dinas hingga kelak setelah mereka menyelesaikan studinya dapat difungsikan untuk mengurusi sumber daya alam dan atau menegelola negara, yang sesuai dengan bidang keahlihan masing-masing. Orang-orang bijak mengatakan : berikan sepuluh pemuda di negeri ini, niscaya akan menggoncang dunia. Tentunya pemuda yang memiliki kompetensi dan semangat membangun bangsa ini dari keterpurukan yang berkepanjangan. Jika, seandainya para perserta OSN dan mereka yang telah menjadi duta Indonesia di olompiade sains dan bidang ilmu pengetahuan lainnya tingkat Internasional, setelah menyelesaikan studinya pada jenjang tertinggi, diberikan tempat di pemerintahan dan atau nonperintahan untuk mengelola sumber daya alam dan negara, yang didukung oleh moralitas dan rasa patriotisme yang tinggi, niscaya negara kita ini akan menjadi negara yang lebih maju, lebih adil, dan lebih sejahtera, serta bukan tidak mungkin, menjadi negara super power. Mengingat Negara kita yang kaya raya akan sumber daya alam ini, sangat membutuhkan anak-anak bangsa yang berprestasi dan bermartabat. Jika mereka yang telah berprestasi mampu memberikan kontribusi nyata bagi negeri ini, dan mampu memberi inspirasi bagi komponan bangsa lainnya dalam memajukan bangsa ini, niscaya bangsa ini menjadi bangsa yang makmur dan sejahtera yang adil dan beradab. Jika, seandainya masa depan Indonesia ada di tangan mereka, yang telah berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, niscaya Indonesia akan lebih hebat dari negera-negara yang paling hebat saat ini. Jika Amerika Serikat saja telah mampu “menjadikan” Baraq Obama sebagai orang nomor satu di negera paman sam, mengapa Indonesia belum bisa menjadikan anak-anak bangsa yang berprestasi di tingkat nasional maupun internasional, yang sudah kita miliki, untuk mengelola negara ini menjadi negara maju. Padahal Obama yang pernah mengenyam pendidikan dasar di Indonesia, yang prestasinya tidak lebih baik dari anak-anak yang juara nasional maupun internasional yang kita miliki, mampu menjadi orang berprestasi di negaranya ( USA ). Mengapa bangsa kita yang banyak memiliki sumber daya manusia yang hebat dan sumber daya alam yang melimpah dan potensial ini, masih saja carut marut ? Dimana anak-anak bangsa yang telah berprestasi berada ? Apakah diantara mereka ada yang sudah menjadi bagian dari pemerintah atau nonpemerintah yang juga menjadi bagian dari para koruptor ? Ataukah mereka tidak mendapat tempat dan tidak berguna sama sekali setelah lulus studinya? Mengapa cendekiawan seperti BJ. Habibi lebih memilih bekerja dan tinggal di Jerman setelah tidak menjadi pejabat pemerintah? Atau, mengapa ketika BJ. Habibi menjabat menteri, wakil presiden, dan presiden RI belum juga bias mengubah bangsa ini menjadu maju dan sejahtera. Sederet pertanyaan itu dan pertanyaan lain yang senada, menjadi pekerjaan rumah bagi kita, untuk segera mendapatkan jawabnya demi kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai ini. Semoga ajang OSN 2010 ini menjadi awal kembali, menjadi tonggak sejarah baru, dalam mecetak insan-insan pembangunan kini dan masa yang akan datang. *** Cawas, 2 Agustus 2010

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Masih Ada Harapan yang Tersisa dari Ajang OSN 2010"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel