-->

MASALAH WAKTU DALAM PERSPEKTIF ISLAM



MASALAH  WAKTU DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Masalah waktu dalam Al Quran mendapatkan porsi yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia, seperti yang dinyatakan dalam surat berikut ini:
1.  Demi masa.
2.  Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat   menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Al ‘Ashr/QS, 103: 1-3)
Dalam buku  Tafsir Al Ashar dijelaskan bahwa; "Demi masa!" (ayat 1). Atau demi waktu `Ashar, waktu petang hari seketika bayang-bayang badan sudah mulai lebih panjang daripada badan kita sendiri, sehingga masuklah waktu sembahyang `Ashar. Maka terdapatlah pada ayat yang pendek ini dua macam tafsir.
Syaikh Muhammad Abduh menerangkan di dalam Tafsir Juzu' `Amma bahwa telah teradat bagi bangsa Arab apabila hari telah sore, mereka duduk bercakap-cakap membicarakan masalah kehidupan dan berbagai ceritera lain yang berkenaan dengan urusan sehari-hari. Karena banyak perbincangan yang melantur, sering terjadi silang pendapat dan pertengkaran, sehingga menimbulkan permusuhan. Lalu ada yang mengutuki waktu 'Ashar (petang hari), mengatakan waktu 'Ashar waktu yang celaka, atau naas, banyak bahaya terjadi di waktu itu. Maka datanglah ayat ini memberi peringatan "Demi 'Ashar", perhatikanlah waktu 'Ashar. Bukan waktu `Ashar yang salah. Yang salah adalah manusia-manusia yang mempergunakan waktu itu dengan salah. Mempergunakannya untuk mengobrol yang tidak tentu ujung pangkalnya.
Diperingatkanlah masa itu kepada kita dengan sumpah, agar kita tidak menyia-nyiakan waktu. Kehidupan ini ditentukan oleh peredaran masa. "Sesungguhnya manusia itu di dalam kerugian." (Al ‘Ashr,ayat: 2).
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat   menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (Al ‘Ashr, ayat:3)
Beberikut ini disajikan ayat-ayat tentang waktu dalam Al Quran:

1.      Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan haji (QS 2:189)
2.      Dan peliharalah dirimu dari hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (QS 2:281)
3.      ...dan yang memohon ampun di waktu sahur . (QS 3:17)
Note: ayat ini menerangkan tentang waktu istimewa
4.      Dan sebutlah Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari". (QS 3:41)
5.      Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang menafkahkan, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS 3:133-134)
6.      Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat, ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu. Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS 4:103) | Ayat tentang waktu shalat
7.      Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan  kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda  bagi orang-orang yang beriman.(QS 6:99)
8.      Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat  memajukannya. (QS 7:34)
9.      Dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah memperbanyak jumlah kamu. Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS 7:86)
10.  Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. (QS 7:187) Ayat ini menegaskan tentang waktu kiamat itu tidak boleh diprediksi manusia.
11.  Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah  di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak  yang lebih besar dari itu, melainkan  dalam kitab yang nyata . (QS 10:61)
12.  Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling menasihati tentang kebenaran dan kesabaran (QS Al Ashr : 1-3).

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "MASALAH WAKTU DALAM PERSPEKTIF ISLAM "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel