Budiyono Dion. Pena Guru Menulis.
IKHLAS BERIBADAH HANYA KEPADA ALLAH
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي شَكٍّ مِنْ دِينِي فَلا أَعْبُدُ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ أَعْبُدُ اللَّهَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (104)
Nabi Muhammad Saw menyatakan tentang perintah Allah untuk disampaikan kepada orang-orang Musyrik. Hendaknya mereka berpegang teguh kepada ajaran kebenaran, yang jauh dari segala bentuk penyelewengan dan penyimpangan. Beliau tidak akan pernah menyembah selain kepada Allah. Sementara patung berhala sesembahan orang orang musrik tidak akan mampu mematikan dan menyelamatkan mereka, orang orang Musyrik.
Firman Allah
“Katakanlah: "Hai manusia, jika kamu masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kamu sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kamu dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman",(Yunus/QS.10:104)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya, menyatakan bahwa ayat tersebut dalam satu kelompok dengan ayat berikutnya, yaitu; Yunus ayat 105,106, dan 107. Allah Swt. berfirman kepada RasulNya, Nabi Muhammad Saw., "Katakanlah, 'Hai manusia, jika kalian masih meragukan tentang kebenaran apa yang Aku sampaikan kepada kalian, yaitu agama yang lurus ini, yang diwahyukan Allah kepadaku, maka aku tidak akan menyembah yang kalian sembah selain Allah, tetapi Aku hanya menyembah Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah Yang mematikan dan yang menghidupkan kalian, kemudian kepadaNya-¬lah kalian dikembalikan.
Jika sembahan-sembahan yang kalian seru selain Allah itu adalah benar, maka serulah dia agar menimpakan mudarat (bahaya) kepadaku. Pastilah ia tidak dapat menimpakan mudarat, tidak pula manfaat. Karena sesungguhnya yang dapat menimpakan mudarat dan memberi manfaat adalah Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Dan aku diperintahkan agar termasuk orang-orang yang beriman'."
Firman Allah Swt.:
{وَأَنْ أَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا }
“dan (aku telah diperintah), "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas.” (Yunus/QS.10:105)
Maksudnya, ikhlaslah dalam beribadah, ikhlaskanlah ibadahmu hanya kepada Allah semata dengan hati yang menyimpang dari kemusyrikan. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
{وَلا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ}
“…dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.” (Yunus/QS.10:105)
FirmanNya:
{وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ}
“…dan aku diperintahkan supaya termasuk orang-orang yang beriman.” (Yunus: 104)
Mengenai firman Allah Swt.
{وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ}
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan.” (Yunus/qs.10:107)
Di dalam ayat ini terkandung makna yang menjelaskan bahwa kebaikan dan keburukan serta manfaat dan mudarat itu hanyalah bersumber dari Allah Swt. semata, tiada seorang pun yang menyekutuiNya dalam hal ini. Dialah yang berhak disembah, tiada sekutu bagiNya.
Firman Allah Swt.:
{وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ}
“Dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Yunus/QS.10:107)
Yakni kepada orang yang bertobat kepadaNya dari segala dosa, sekalipun dari dosa mempersekutukan Allah; jika ia bertobat kepada-Nya, niscaya Dia menerima tobatnya.
Tafsir Al-Muyassar menjelaskan; Katakanlah (wahai rasul), kepada sekalain manusia,” bila kalian masih dalam keraguan terhadap kebenaran agamaku yang aku mendakwahi kalian kepadanya, yaitu islam, dan termasuk keteghuhan dan istiqamahku, sedang kalian berharap mengalihkan aku darinya, maka sesunggguhnya aku tidak beribadah dalam kondisi apapun kepada apa-apa yang kalian sembah dari berhala-berhala dan patung-patung yang kalian jadikan tuhan-tuhan.
Akan tetapi, aku hanya beribadah kepada Allah, Dzat yang mematikan kalian dan mencabut ruh-ruh kalian. Dan aku diperintahkan untuk menjadi orang-orang yang beriman kepadaNya dan melaksanakan syariatNya.
Allah memerintahkan Rasul Saw untuk mengatakan kepada kaumnya bahwa jika mereka itu meragukan kebenaran agama yang dibawanya, yang mengajarkan tentang keesaan Allah, maka semestinya mereka lebih dulu meragukan keyakinan yang mereka pertahankan.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad saw menyatakan kepada mereka bahwa dia tidak akan menyembah batu-batu berhala dan patung yang mereka sembah yang tidak memiliki kemampuan sedikitpun.
Tetapi dia akan menyembah Tuhan Maha Pencipta, Yang menentukan hidup dan mati makhluk-Nya. Dia-lah yang memberi kesenangan dan kesusahan, kemanfaatan dan kemudaratan, menurut hikmah dan inayah-Nya, bukan tuhan seperti yang mereka sembah itu.
Dengan perbandingan itu maka bertambah jelaslah kebenaran agama yang dibawa Rasul Saw dan kesesatan keyakinan kaum musyrikin. Kemudian Nabi Muhammad saw mengatakan kepada kaum musyrikin Arab bahwa dia diperintahkan supaya menjadi orang yang beriman. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman keselamatan dari azab, kemenangan atas musuh-musuh mereka dan kekuasaan di bumi.
Kandungan Surat Yunus 104
1. Islam adalah agama yang benar, sehingga tidak perlu ada keraguan lagi atasnya.
2. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling yakin akan kebenaran Islam untuk didakwahkan ke seluruh umat manusia.
3. Banyak sekali bukti kebenaran Islam.
4. Kewajiban Rasulullah adalah berdakwah mengajak kepada agama Allah, yaitu ajaran tauhid. Jika orang yang diseru tetap ragu dan bimbang maka yang menyeru tidak boleh mengikuti keraguan mereka, dan harus tetap istiqamah dalam berdakwah untuk selamanya.
5. Setiap orang yang berdakwah harus meyakini apa yang didakwahkannya tanpa ada keraguan.
6. Kita dilarang beribadah kepada selain Allah.
7. Allah adalah Maha Pencipta, Menghidupkan, Mematikan dan Membangkitkan kita untuk memberikan balasan atas amal-amal kita.
8. Hanya kepada Allah lah kita beribadah, shalat, tunduk dan sujud hanya kepadaNya.
9. Kita wajib menjadi orang yang beriman kepada Allah Swt.
10. Orang beriman adalah orang yang meyakini semua ajaran Islam dalam hatinya dan mengamalkannya dalam ucapan dan perbuatan.
Dengan demikian dalam Yunus/QS.10:104 ini, kita diajarkan untuk selalu teguh dalam iman dan tidak terpengaruh oleh keraguan atau tantangan dari pihak lain. Keyakinan kita kepada Allah yang Maha Esa, yang memiliki kekuasaan atas kehidupan dan kematian, harus menjadi dasar dalam setiap langkah kita. Seperti halnya Nabi Muhammad SAW, kita juga diperintahkan untuk selalu termasuk dalam golongan orang-orang yang beriman, tanpa keraguan sedikit pun. Ini adalah panggilan untuk memperkuat iman dan selalu berpegang teguh pada ajaran Islam sebagai petunjuk hidup yang benar.
*****
0 Response to "IKHLAS BERIBADAH HANYA KEPADA ALLAH"
Post a Comment