Budiyono Dion. Pena Guru Menulis.
BUKTI ADANYA
HARI KEBANGKITAN DARI KUBUR
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الأرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنزلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ (5)
Orang orang yang ingkar terhadap hari berbangkit dan tidak percaya kepada adanya hari kemudian, maka Allah Swt. menunjukkan kepada mereka tentang kekuasaanNya dalam menghidupkan segala sesuatu yang telah mati melalui narasi permulaan kejadian manusia.
Firman Allah
”Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”(Al Hajj/QS.22:5)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan; Setelah menyebutkan perihal orang yang ingkar kepada hari berbangkit dan tidak percaya kepada adanya hari kemudian, Allah Swt. menyebutkan hal-hal yang menunjukkan kekuasaan-Nya dalam menghidupkan segala sesuatu yang telah mati melalui bukti yang nyata pada permulaan kejadian manusia. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ}
“Hai manusia, jika kalian dalam keraguan tentang kebangkitan.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Yaitu hari kemudian di mana semua roh dan jasad menjadi satu dan bangkit hidup kembali kelak di hari kiamat.
{فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ}
“maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kalian dari tanah.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Artinya, asal mula kejadian kalian adalah dari tanah; yaitu asal mula penciptaan Adam a.s., nenek moyang mereka.
{ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ}
“…kemudian dari setetes mani.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Kemudian keturunannya diciptakan dari air mani yang hina.
{ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ}
“kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging.” (Al-Hajj/QS.22: 5)
Demikian itu apabila nutfah telah berdiam di dalam rahim wanita selama empat puluh hari. Selama itu ia mengalami pertumbuhan, kemudian bentuknya berubah menjadi darah kental dengan seizin Allah.
Setelah berlalu masa empat puluh hari lagi, maka berubah pula bentuknya menjadi segumpal daging yang masih belum berbentuk dan belum ada rupanya. Kemudian dimulailah pembentukannya, yang dimulai dari kepala, kedua tangan, dada, perut, kedua paha, kedua kaki, dan anggota lainnya.
Adakalanya seorang wanita mengalami keguguran sebelum janinnya mengalami pembentukan, dan adakalanya keguguran terjadi sesudah janin terbentuk berupa manusia.
Allah Swt. berfirman:
{ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ}
“kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna. (Al-Hajj/QS.22:5)
seperti yang dapat kalian saksikan sendiri.
{لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الأرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى}
“agar Kami jelaskan kepada kalian, dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Yakni adakalanya janin menetap di dalam rahim tidak keguguran dan tumbuh terus menjadi bentuk yang sempurna.
Apabila telah berlalu masa empat puluh hari dalam keadaan berupa segumpal daging, maka Allah mengutus malaikat kepadanya. Malaikat itu diperintahkan-Nya untuk meniupkan roh ke dalam tubuh janin, lalu menyempurnakan bentuknya menurut apa yang dikehendaki oleh Allah Swt., apakah tampan atau buruk, dan apakah laki-laki atau perempuan. Selain itu malaikat tersebut ditugaskan pula untuk menulis rezeki dan ajalnya, apakah celaka atau berbahagia.
Firman Allah Swt.:
{ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلا}
“kemudian Kami keluarkan kalian sebagai bayi.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Yakni dalam keadaan lemah tubuh, pendengaran, penglihatan, inderanya, kekuatan geraknya, serta akalnya. Kemudian Allah memberinya kekuatan sedikit demi sedikit, dan kedua orang tuanya merawatnya dengan penuh kasih sayang sepanjang hari dan malamnya. Karena itu, disebutkan oleh firman selanjutnya:
{ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ}
“kemudian (dengan berangsur-angsur) kalian sampailah kepada kedewasaan.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Yaitu memiliki kekuatan yang makin bertambah sampai pada usia muda dan penampilan yang terbaiknya.
{وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى}
‘dan di antara kalian ada yang diwafatkan. (Al-Hajj/QS.22:5)
Dalam usia mudanya dan sedang dalam puncak kekuatannya.
{وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ}
“dan (ada pula) di antara kalian yang dipanjangkan umurnya sampai pikun.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Usia yang paling hina ialah usia pikun. Dalam usia tersebut seseorang lemah tubuhya, tidak berkekuatan, akal serta pemahamannya pun lemah pula; semua panca inderanya tidak normal lagi dan daya pikirnya pun lemah. Karena itu, disebutkan dalam
firman selanjutnya:
{لِكَيْلا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا}
“supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya diketahuinya.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
{اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ}
“Allah, Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kalian) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kalian) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.” (Ar-Rum/QS.30:54)
Firman Allah Swt.:
{وَتَرَى الأرْضَ هَامِدَةً}
“Dan kalian lihat bumi ini kering.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Hal ini pun merupakan dalil lain yang menunjukkan kekuasaan Allah Swt. dalam menghidupkan orang-orang yang telah mati, sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang kering tandus, tidak ada tanaman apa pun padanya.
Firman Allah Swt.
{فَإِذَا أَنزلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ}
“kemudian apabila Kami telah turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Apabila Allah menurunkan hujan, maka bumi yang tadinya tandus itu menjadi subur dan menumbuhkan tetumbuhannya dengan subur; lalu keluarlah dari tumbuh-tumbuhan itu berbagai macam buah-buahan dan tanam-tanaman yang beraneka ragam warna, rasa, bau, bentuk, dan manfaatnya.
Karena itulah firman selanjutnya disebutkan:
{وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ}
“dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Al-Hajj/QS.22:5)
Yaitu yang indah bentuknya dan harum baunya.
Itulah kuasa Allah Swt. Mudah bagi Allah membangkitkan yang telah mati. Hidup sesudah mati adalah sebuah keniscayaan. Allah yang memberi hidup dan mematikan. Allah yang mencipta manusia yang pertama (Adam) dari tanah. Dan selanjutnya manusia dari setetes air mani dari seorang laki laki dan sel telur perempuan.
Allah menegaskan bahwa penciptaan manusia dan segala proses kehidupan yang terjadi di dunia ini adalah bukti nyata dari kekuasaan-Nya. Kebangkitan setelah mati adalah hal yang pasti dan sangat mungkin terjadi, sebagaimana Allah mampu menghidupkan kembali bumi yang mati dengan hujan. Oleh karena itu, sebagai umat manusia, kita diajak untuk lebih meyakini kekuasaan Allah dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati dengan penuh ketakwaan dan iman yang kokoh.
*****

0 Response to "BUKTI ADANYA HARI KEBANGKITAN DARI KUBUR"
Post a Comment