Budiyono Dion. Pena Guru Menulis.
SESUNGGUHNYA AKU SEORANG PEMBERI
PERINGATAN YANG NYATA BAGIMU
{قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ (49)
Allah memerintahkan RasulNya Muhammad Saw. agar menyeru kepada semua manusia, bahwa Beliau adalah utusan Allah sebagai pemberi kabar gembira bagi orang-orang mukmin dengan pahala dan pemberi peringatan bagi orang-orang kafir dan zalim dengan azab Allah.
Allah menerangkan pula bahwa orang-orang musyrik Mekah yang mendustakan Ayat-ayat Allah, mengingkari seruan Nabi Muhammad Saw, tidak percaya kepada adanya hari Kiamat. Mereka meminta kepada Nabi Muhammad Saw agar kepada mereka ditimpakan pula azab seperti yang telah ditimpakan kepada umat-umat terdahulu. Permintaan itu mereka lakukan, karena yakin bahwa azab itu tidak akan datang.
Allah Berfirman
“Katakanlah (Muhammad): "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu". (Al Hajj/QS.22:49)
Ayat ini merupakan bagian dari seruan universal dalam Al-Qur'an yang ditujukan kepada seluruh umat manusia, tanpa membedakan suku, ras, ataupun agama. Allah memerintahkan Nabi Muhammad Saw. untuk menyampaikan secara tegas dan jelas bahwa beliau diutus sebagai pemberi peringatan (nadzir) yang nyata kepada seluruh manusia.
Menurut para ulama tafsir seperti Ibnu Katsir dan Al-Qurtubi, ayat ini menegaskan kembali fungsi utama Rasulullah Saw. sebagai seorang yang membawa peringatan tentang kebenaran, tentang adanya kehidupan setelah mati, hari pembalasan, dan konsekuensi atas perbuatan manusia. Peringatan ini bukan sekadar ancaman, melainkan ajakan menuju keselamatan dan kebaikan abadi.
Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI memberikan penjelasan pula terhadap Al-Hajj Ayat 49; Orang-orang musyrik mekah, sebagaimana disebutkan pada ayat di atas, mengolok-olok rasulullah dengan meminta disegerakan datangnya azab.
Pada ayat ini disebutkan bahwa tugas beliau adalah menyampaikan peringatan. Katakanlah olehmu, Muhammad, 'wahai manusia! urusan menurunkan azab itu wewenang Allah. Sesungguhnya aku di-utus kepadamu dan seluruh manusia hingga hari kiamat sebagai pemberi peringatan yang nyata bahwa beriman akan mendapatkan rida Allah, sedangkan mendustakan akan mendapatkan murkaNya.
Maka orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta mengharumkan Islam dan mengerjakan kebajikan yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan, mereka akan memperoleh ampunan dari Allah atas dosa-dosa yang dilakukannya dan akan memperoleh rezeki yang mulia di akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga, tempat penuh kenikmatan.
Ibnu Katsir memberikan penafsiran ayat Al Hajj 49 ini sebagai berikut; Allah Swt berfirman kepada NabiNya saat orang-orang kafir meminta kepadanya agar disegerakan datangnya azab yang telah dijanjikannya:
{قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ}
“Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kalian.” (Al-Hajj/QS.22:49)
Sesungguhnya Allah mengutusku kepada kalian hanyalah sebagai pemberi peringatan di hadapan azab yang keras, dan tiada hak bagi saya untuk memperhitungkan kalian barang sedikit pun; segala urusan kalian dikembalikan kepada Allah, Jika Dia menghendaki, tentulah Dia menye¬gerakan azabNya kepada kalian; dan jika Dia menghendaki yang lain, tentulah Dia menangguhkannya dari kalian.
Jika Dia menghendaki akan memberikan ampunan kepada orang yang bertobat kepada-Nya, tentulah Dia menerima tobatnya. Dan jika Dia menghendaki kesesatan bagi orang-orang yang telah ditetapkanNya termasuk orang-orang yang celaka, tentulah Dia melakukan hal tersebut.
Dia Maha Melaksanakan segala sesuatu yang dikehendakiNya, yang diinginiNya, dan yang dipilihNya.
{لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ وَهُوَ سَرِيعُ الْحِسَابِ}
“tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dialah Yang Mahacepat hisab-Nya.” (Ar-Ra'd/qs.13:41)
Firman Allah Swt.
{إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ نَذِيرٌ مُبِينٌ. فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ}
"Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kalian.” Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh.” (Al-Hajj/QS.22:49-50)
Yakni hatinya beriman dan amal perbuatannya membenarkan imannya.
{لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ}
“bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.” (Al-Hajj/QS.22:50)
Yaitu ampunan terhadap keburukan-keburukannya yang terdahulu dan membalas semua amal baiknya sampai sekecil-kecilnya.
Al-Hajj Ayat 49 menjelaskan kepada orang-orang musyrik mekah, yang mengolok-olok Rasulullah dengan meminta disegerakan datangnya azab. Allah s.w.t memerintahkan kepada Rasulullah Saw untuk menyeru kepada seluruh umat manusia. Bahwa Rasulullah Saw hanyalah sebagai pemberi peringatan. Muhammad hanyalah penyampai wahyu dari Allah dan risalahNya. Bahwa orang orang beriman akan mendapatkan rida Allah, sedangkan yang mendustakan akan mendapatkan murkaNya.
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta mengerjakan kebajikan yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan, mereka akan memperoleh ampunan dari Allah dan akan memperoleh rezeki yang mulia di akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga yang penuh kenikmatan.
Di tengah kemajuan teknologi dan peradaban saat ini, manusia sering terbuai oleh dunia dan melupakan hakikat penciptaannya. Banyak manusia terperangkap dalam urusan duniawi, mengejar ambisi, melupakan akhirat. Ayat ini mengingatkan kita untuk kembali fokus pada tujuan penciptaan manusia, sebagaimana dijelaskan dalam Adz-Dzariyat: 56,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ (56)
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”Adz Dzariyat/QS.51:56)
bahwa kita manusia diciptakan hanyalah untuk menyembah Allah.
Dengan ayat Al Hajj 49 ini menjadi pengingat bahwa sehebat apapun pencapaian manusia, akan ada hari di mana semua akan dipertanggungjawabkan. Rasulullah Saw. sebagai pemberi peringatan telah menyampaikan risalah ini, dan kini tanggung jawab menyampaikan kebenaran tersebut beralih kepada umatnya.
Peringatan ini menjadi penting yang tidak boleh diabaikan. Sebagaimana sirene bahaya yang tidak boleh diabaikan, peringatan dari Allah melalui Rasul-Nya pun harus disikapi dengan serius. Kita tidak tahu kapan waktu kita akan berakhir, dan ayat ini mengajak kita untuk menyiapkan diri, dengan memperbaiki amal, memperbanyak istighfar, serta terus menebarkan kebaikan.
Rasulullah Saw. sebagi simbol kejelasan dan kasih sayang. Meskipun berisi peringatan akan siksa dan hari pembalasan, misi kenabian tetap bersandar pada kasih sayang. Peringatan itu bukan untuk menakut-nakuti semata, tapi untuk menyelamatkan. Itulah sebabnya Ibnu Katsir menyebut bahwa Rasul SAW juga menjelaskan "jalan keselamatan agar kalian menempuhnya".
Surat Al-Hajj ayat ke49 bukan hanya ayat informasi, tapi seruan aksi. Ini adalah panggilan dari langit untuk berhenti sejenak, merenung, dan menata ulang prioritas hidup. Allah SWT telah mengutus seorang nabi yang memperingatkan dengan penuh kejelasan. Maka menjadi tanggung jawab kita untuk menyambut peringatan itu dengan kesadaran, amal saleh, dan komitmen menuju ridha Allah.
*****

0 Response to "SESUNGGUHNYA AKU SEORANG PEMBERI PERINGATAN YANG NYATA BAGIMU"
Post a Comment